Tuesday, December 15, 2009

Ku Nikahi Engkau dengan Al Qur'an


“Apakah engkau punya sesuatu untuk dijadikan mahar?” “Tidak demi Allah, wahai Rasulullah,” jawabnya. “Pergilah ke keluargamu, lihatlah mungkin engkau mendapatkan sesuatu,” kata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Laki-laki itu pun pergi, tak berapa lama ia kembali, “Demi Allah, saya tidak mendapatkan sesuatu pun,” ujarnya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Lihatlah lagi dan carilah walaupun hanya berupa cincin dari besi.” Laki-laki itu pergi lagi kemudian tak berapa lama ia kembali, “Demi Allah, wahai Rasulullah! Saya tidak mendapatkan walaupun cincin dari besi, tapi ini izar (sarung) saya –kata Sahl, “Laki-laki itu tidak memiliki rida (kain penutup tubuh bagian atas)”– setengahnya untuk wanita yang ingin kuperistri itu.” Kata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, “Apa yang dapat kau perbuat dengan izarmu? Jika engkau memakainya berarti tidak ada sama sekali izar tersebut pada istrimu. Jika ia memakainya berarti tidak ada sama sekali izar tersebut padamu.” Laki- laki itu pun duduk hingga tatkala telah lama duduknya, ia bangkit. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melihatnya berbalik pergi, maka beliau memerintahkan seseorang untuk memanggil laki-laki tersebut. Ketika ia telah ada di hadapan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bertanya, “Apa yang kau hafal dari Al- Qur`an?” “Saya hafal surah ini dan surah itu,” jawabnya. “Benar-benar engkau menghafalnya di dalam hatimu?” tegas Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. “Iya,” jawabnya. “Bila demikian, pergilah, sungguh aku telah menikahkan engkau dengan wanita ini dengan mahar berupa surah-surah Al-Qur`an yang engkau hafal,” kata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

(HR. Al-Bukhari no. 5087 dan Muslim no. 3472)




Thursday, April 30, 2009

Biarkan Cinta Terjaga


Sedari dulu fitrah manusia masih tetap ada dan mangada.
Tetapi terkadang fitrah ini silih berganti mewarnai rasa cinta ini.
Ketika warna cinta itu hijau semakin lama warna hijau itu akan berganti menjadi warna merah setelah sekian lama merah itu akan menjadi warna biru..

Ya Allah, apakah ini hanyalah ujian yang Engkau berikan kepadaku?
Ataukah anugerah-Mu yang Engkau labuhkan dalam lubuk hati ini..

Ketika memang warna itu yang Engkau labuhkan, apakah dadaku ini sanggup menjadi sandaran ketika ia menangis, dan ketika ia mendengar detak jantungku apakah tangisnya akan menjadi senyum yang mengembang?
Sanggupkah cintaku ini tebalkan iman kepadaMu, Ya Allah..
Sanggupkah cintaku ini jadikan dia faham akan tanda-tanda kebesaranMu..
Apakah iman, islam dan ihsanku ini sanggup menjadi payung yang teduh untuk mengiring dia menuju jalan syurgaMu?

Apakah aku sanggup...
Apakah aku sanggup...
Apakah aku sanggup...


Ketika itu menjadi takdir, pertemukanlah kami seakan dalam taman firdausMu..
Yang sekelilingnya penuh dengan bunga yang merkah cerah dan tersamar dengan wangi-wangian kasturi...
Talilah hati kami dalam kalimat syahadatain..

Ya Allah ketika itu bukan waktu yang tepat, jagalah bibit cinta ini dalam hati kami..
Jadikan cinta ini tertidur lelap sebelum dia membangunkan cintaku ataupun sebelum cintanya membangunkanku...
Pupuklah cinta kami dengan ayat-ayatMu, 

Ya Allah yang Maha pemberi cinta, hanyalah padaMu cinta kami bermuara..