Saturday, March 1, 2008

Ketika Cinta

Cinta memang sebuah kata abstrak. Kata yang memiliki banyak arti dan sebuah konsekuensi yang harus dirasakan dan dijalani.

Tak akan ada habisnya ketika kita bicarakan sebuah arti kata cinta. Mencinta dan dicinta, adalah fitrah manusia yang diciptakan oleh Sang Pembuat Cinta. Cinta adalah tanda kebesaran Yang Maha Penciptaan atas kesempurnaan manusia.

Kata cinta berangkat dari sebuah tali penghubung antara dua manusia. Laki-laki kepada perempuan ataupun sebaliknya, cinta dianggap sebagai tali merah yang menghubungkan perbedaan antara keduanya. Kata cinta terdapat tingkatan lebih tinggi dari pada kata naksir, suka, sayang. Kata cinta sendiri sangat complicated atau rumit, kata cinta terbentuk dari berbagai banyak unsur baik sifat yang positif maupun negatif. Sayang, peduli, hasrat memiliki, menjaga, membantu, berkorban merupakan beberapa unsur sifat positif. Sedangkan cemburu, nafsu, sikap sangat possesif merupakan beberapa unsur sifat negatif dari cinta. Ingatlah bahwa ketika cinta teraih bukan pada saatnya, hindarilah dan jauhkanlah dari unsur negatif dari cinta. Sungguh cinta akan melenakan, dan jangan sampai terlena. Tunggulah ketika semua unsur cinta berhak muncul… yaitu ketika sepasang manusia, lelaki dan perempuan terikat oleh ikatan yang suci dan sah.

Mungkin ketika sedang kasmaran, hati akan terasa melayang terbang bebas, indah terasa. Ketika melihat orang yang kita cinta seakan melihat sekuntum bunga mawar merah yang terbasahi oleh embun pagi dibalik padang savana yang hijau. Mencinta... Begitulah cinta... sungguh indah.

Cinta dapat digambarkan sebagai cobaan yang menuntut untuk bersabar dan tabah. Cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang berlandaskan dalam manusia akan cintanya pada yang menciptakan cinta, itulah cinta yang paling hakiki. Cinta yang abadi hingga akhir perjalanan hidup. Ketika mencintai seseorang sering berucap cinta hingga akhir hayat, cinta yang berupa kesetiaan, kebersamaan, dan kasih sayang yang akan lenyap hingga perjalanan hidup ini mencapai tujuan akhir. Tetapi jika kita kita mencinta atas dasar cinta kita kepada Sang Pembuat Cinta maka arti dan makna cinta akan terus dirasakan walaupun perjalanan hidup ini usai.

Untuk para pengelana cinta carilah cinta yang hakiki, berjuang dan temukanlah.

"Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli." (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Written by : addin